RENCANA PROGAM KEGIATAN UKBM PKN-IPC POLTEKKES SEMARANG

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
IPC Poltekkes Semarang Kelurahan Bendungan
Sumber Gambar : poltekkes-smg.ac.id/
BAB II PEMBAHASAN 
A. RENCANA KEGIATAN UKBM SAAT PKN-IPC 
Rencana kegiatan UKBM pada saat pelaksanaan PKN-IPC tanggal 17 Juni- 7 Juli 2019 di Kelurahan Bendungan RW 01 sampai RW 03 diantaranya ialah: 
1. UKBM dalam pemeliharaan kesehatan:
a. Posyandu
b. Pos PKK 
2. UKBM di Bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan:
a. Jumantik
b. PHBS
c. Kelompok pengelola sampah dan limbah 
3. UKBM di Bidang Gizi dan farmasi:
a. Posyandu
b. Posyandu Lansia
c. Taman Obat Keluarga (TOGA) 
B. KEGIATAN UKBM YANG BERJALAN 
1. Posyandu Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Posyandu diselenggarakan untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan bagi masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dasar,atau sosial dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi dan juga meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera. Kegiatan posyandu meliputi KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Kegiatan posyandu yang ada di RW 01 Kelurahan Bendungan adalah posyandu balita. Posyandu balita dilaksanakan rutin setiap bulan sekali pada pertengahan bulan. Kegiatannya meliputi pendaftaran, pengisian KMS, penimbangan BB dan TB, Imunisasi, KB, dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Tidak ada kendalanya dalam pelaksanaan posyandu di RW 01, warga RW 01 sangat mendukung dan antusias dalam kegiatan posyandu, banyak warga yang datang untuk mengecek kesehatan balitanya, sehingga posyandu di RW tersebut berjalan dengan baik dan lancar. Posyandu di RW 01 sudah memenuhi standar posyandu yang baik yaitu dengan terdiri dari 5 meja dan kegiatannya sudah berjalan semua.
2. FKK : Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) merupakan wadah partisipasi bagi masyarakat untuk merencanakan, menetapkan, koordinasi, dan penggerak kegiatan serta monitoring evaluasi pembangunan kesehatan ditingkat kelurahan. Kegiatan FKK di RW 01 Kelurahan Bendungan meliputi: a. Jumantik Upaya efektif untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD adalah menetapkan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik), Jumantik itu merupakan upaya gerakan yang sangat efektif. Jumantik bertugas memantau jentik nyamuk yang ada di sekeliling tempat tinggal, terutama di tempat-tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk seperti di bak mandi karena jarang dikuras, genangan air di sampah kaleng atau plastik kemasan air minum. Sarang nyamuk tersebut hendaknya diberantas dengan segera agar tidak menimbulkan DBD. Tugas Jumantik lainnya adalah melakukan 3M+, dan Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN), yakni menutup semua tampungan air atau sumber air, menguras bak mandi, dan mendaur ulang barang bekas. Di RW 01 Kelurahan Bendungan Jumantik dilaksanakan di setiap hari Jumat pagi. Kendalanya tidak semua warga mau diperiksa kamar mandinya, ada beberapa warga yang rumahnya kosong karena sudah berangkat bekerja sehingga pelaksanaan Jumantik tidak bisa menyeluruh ke semua rumah warga. b. Kelompok Pengelola Sampah dan Limbah Pengelolaan sampah dan limbah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang atau pembuangan dari material sampah dan limbah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah dan limbah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau estetika. Pengelolaan sampah dan limbah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam (resources recovery). Di RW 01 Kelurahan Bendungan melakukan pengolahan sampah dan limbah dengan memanfaatkan sayuran busuk dan buah-buahan busuk untuk dijadikan pupuk kompos. Kegiatan ini dilakukan di salah satu rumah warga. Pupuk kompos tersebut sangat bermanfaat bagi proses pertumbuhan tanaman. Pupuk kompos tidak hanya mensuplai unsur hara bagi tanaman, selain itu kompos juga memperbaiki struktur tanah kering dan ladang serta menjaga fungsi tanah, sehingga suatu tanaman dapat tumbuh dengan baik. Kendala dari kegiatan tersebut adalah kurangnya partisipasi warga sehingga hanya sedikit warga yang datang.
3. Kader Kesehatan Kader di Indonesia merupakan sosok instan yang menarik perhatian khalayak. Kesederhanaannya dan asalnya dari masyarakat setempat, telah membuat kader begitu dekat dengan masyarakat. Profil kader yang paling di kenal masyarakat adalah kader posyandu. Peran PKK dalam kader ini sangat besar, karena hampir sepenuhnya kader posyandu atau kader PKK adalah wanita. Tim penggerak PKK dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan, dan desa atau kelurahan selalu berupaya melakukan penggerakan dan pembinaan intensif terhadap kader PKK yang menjadi penggiat posyandu. Di Kelurahan Bendungan kader kesehatan sudah ada disetiap RW. Di RW 01 kadernya berjumlah 5 orang Kendala kader kesehatan dalam RW tersebut adalah terdapat kader yang kurang aktif karena kesibukannya masing-masing sehingga kurang optimal dalam pelaksanaan kegiatannya, masih banyak kader merasa kebingungan dalam memberikan peyuluhan kesehatan kepada ibu hamil dan balita. Sehingga banyak kader yang hanya mampu melakukan penimbangan berat badan.
C. KEGIATAN UKBM YANG TIDAK TEREALISASIKAN • Posyandu Lansia Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu, yang sudah disepakati dan digerakkan oleh masyarakat di mana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Tujuan pembentukan posyandu lansia sebagai berikut : 1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia 2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut Sementara mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia hanya menggunakan sistem pelayanan 3 meja, dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Meja I, meliputi kegiatan pendaftaran lansia, pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan.
2. Meja II, meliputi kegiatan pencatatan berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seerti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini.
3. Meja III, meliputi kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan pelayanan pojok gizi. Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia, antara lain meliputi pemeriksaan Kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi. Sedangkan jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia seperti pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya. Kemudian melakukan senam lansia untuk meningkatkan kebugaran lansia. Di RW 01 Kelurahan Bendungan posyandu lansia belum dapat dilaksanakan karena tidak ada dukungan dari keluarga dan kurangnya antusias lansia dalam progam tersebut. Oleh karena itu diadakan progam baru posyandu lansia sebagai wadah untuk meningkatkan kesehatan lansia.
D. KENDALA KEGIATAN YANG TIDAK TEREALISASIKAN 1. Waktu Banyaknya warga yang bekerja dari pagi hingga malam 2. Dana Dana yang sangat terbatas membuat mahasiswa kesulitan dalam melaksanakan program yang tidak mengeluarkan dana yang banyak 3. Sumber Daya Masyarakat kurang aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan di wilayah sehingga acara tidak terlaksana dengan baik bahkan sampai tidak terlaksana.
E. KEGIATAN UKBM YANG BELUM ADA 1. Posyandu Lansia 2. Pos UKK 3. Toga
F. PROGAM UKBM Progam yang akan dilakukan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di RW 01 Kelurahan Bendungan yaitu: Posyandu Lansia Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu, yang sudah disepakati dan digerakkan oleh masyarakat di mana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Tujuannya untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia dan mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut. Bentuk pelayanan posyandu lansia, antara lain meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi. Sedangkan jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di posyandu lansia seperti pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya, memberikan pengetahuan kesehatan umum pada lansia serta melakukan senam-senam kesehatan lansia untuk meningkatkan kebugaran jasmani lansia. Di RW 01 Kelurahan Bendungan posyandu lansia belum dilaksanakan. Oleh karena itu akan diadakan progam baru posyandu lansia sebagai wadah untuk meningkatkan kesehatan lansia dan untuk memberikan pengetahuan kesehatan kepada lansia supaya lansia tahu tentang kesehatan dalam dirinya.
G. PROGAM YANG BERHENTI Progam UKBM di RW 01 tidak ada progam yang berhenti. Semua progam yang sudah dilaksanakan masih aktif dan diikuti oleh warga dengan binaan kader dan tenaga kesehatan daerah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
1. Arifin, Munif. 2014. Seputar Posyandu Lansia. Kabupaten Lumanjang http://dinkes.lumajangkab.go.id/seputar-posyandu-lansia-2/ diakses pada tanggal 15/8/2019, 20:43.
2. DEPKES. 2012. Buku Saku Posyandu. http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/buku-saku-posyandu.pdf diakses pada tanggal 15/8/2019, 21.02
3. Depkes.2019.Satu Rumah Satu Jumantik Efektif Cegah DBD. http://www.depkes.go.id/article/view/19013000001/satu-rumah-satu-jumantik-efektif-cegah-dbd.html diakses pada tanggal 15/8/2019, 21.16
4. Roidah, Is. 2013. Manfaat Penggunan Pupuk Organik untuk Kesuburan Tanah. jurnal-unita.org/index.php/bonorowo/article/view/5/5

Artikel Lainnya:

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
>